September 13, 2008
Batik Pekalongan & Serbuan Batik China
Munculnya batik China dengan motif khas Indonesia pada awalnya cukup membuat was - was pengusaha batik lokal seperti dari Pekalongan. Namun perlahan kekhawatiran itu sirna. Setelah diketahui pembuat batik China ala lokal ini ternyata bukan perajin batik turun temurun. Alhasil walau unggul soal harga namun dianggap tak punya ruh. Batik itu seni maka bila diobral dengan harga murah justru jadi murahan. Batik lokal jelas lebih teruji. Setuju kan?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Sekedar info untuk artikel batik Pekalongan. Di Pekalongan telah ditemukan tehnik membatik jenis baru yang hasilnya sangat halus seperti batik tulis tapi prosesnya lebih cepat. Orang awam pun tak bisa mengetahui kalau produk hasil proses membatik tehnik ini sebenarnya batik cap / sablon. Batik ini tetap menggunakan malam / lilin sebagai pemblok warna. Jadi jika tanpa memakai malam maka tidak bisa disebut batik, contohnya seperti kain sablon atau printing dari Cina itu. Mengapa batik sablon tehnik baru ini kualitasnya setara bahkan melebihi batik tulis? Rahasianya ada pada saat penggunaan lilin cair tapi dingin menyerupai tinta. Selama ini pembatik menggunakan lilin panas yang membuat pemblokan dan kain agak menurun kenyamanannya. Tapi dengan lilin dingin yang masih rahasia pembuatannya ini, hasil batikan jadi sangat halus dan lebih nyaman. Pada mulanya dikira batik tulis sehingga harganya tinggi sampai di atas 1 jutaan per kain. Kini begitu pada tahu itu bukan batik tulis tapi batik sablon tehnik baru harganya jadi di bawah 1 jutaan. Tapi tetap saja sang pemilik untung besar karena modal pembuatannya mirip batik cap dengan lilin panas cuma agak mahal dikit.
ReplyDelete