TYPE – TYPE MESIN GARMENT
oleh: noor fitrihana
disarikan dari makalah Arie R Kairupan di UNY
Jenis Mesin
Jarum 1 : 1 Needle Dry head (otomatic), semi dry Head (otomatic),semi aturomatic, Manual.
Jarum 2 : 2 Needle Biasa dan Split Otomatic dan
Bartacking machine : Manual dan Otomatis.
Button holling : Manual dan Otomatis.
Buton Attaching : Manual dan Otomatis
Over lock mesin : Manual dan Otomatis
Interlock/ Overdeck : Manual Standar 5,6 mm gauge set
Zig Zag mesin : Manual dan Otomatis standar 5 mm s/d 8 mm,:
Eyelet button holling : lubang kancing mata ayam Otomatic
Make Up Machine : Manual Standar ¼ Standart
Side Cutter : Manual dan otomatis
dll
1. Mesin Jahit jarum 1 ( single needle )
Mesin jahit jarum satu merupakan mesin jahit pokok yang harus dipunyai dalam dunia garment. Adapun teknologi baru yang dikembangkan pada mesin ini adalah :
- otomatis potong benang.( Automatic Thread trimmer )
Mesin single needle yang berfasilitaskan otomatis potong benang merupakan trend mesin yang dibutuhkan dunia garment saat ini. Dimana system ini menghilangkan tenaga tambahan yang dikeluarkan opearator untuk memutus benang setelah dijahit. Jadi sehabis bahan dijahit maka secara otomatis benang akan putus dan bahan bisa langsung diambil dilanjutkan dengan proses jahit yang lain.
- Control panel
Control panel digunakan untuk memprogram suatu jahitan yang berada pada mesin tersebut. Control panel ini menempel diatas body mesin. Contoh program yang bisa diatur dengan control panel adalah jahitan label, otomatis jahitan kunci, menjahit terus menerus dll.
- Direct drive
Teknologi ini memakai motor berkekuatan tinggi yang ditanam didalam body mesin. Pada mesin ini sudah tidak ditemui lagi dynamo yang berukuran relative lebih besar
dabawah meja mesin jahit itu sendiri. Dengan direct drive maka getaran yang dihasilkan sangat kecil sehingga tingkat keakuratan jahitan lebih bagus.
- Dry Head
Mesin ini didesain tanpa ada minyak sama sekali atau dengan sedikit minyak yang ditampung dalam botol kecil. teknologi ini dikembangkan berdasarkan kendala yang terjadi di lapangan, dengan seringnya bahan itu kotor karena terkena minyak mesin.
2. Mesin jahit jarum 2 ( double needle )
Macam – macam tipe jarum dua :
a. Jarum dua standart
b. Jarum dua split
Mesin ini memungkinkan untuk mengatur salah satu jarum utuk jahit / tidak. Contoh proses pada saku.
c. Jarum dua rantai
Mesin ini sama dengan mesin jarum dua standart tapi jahitan bawah yang dihasilkan adalah jahitan rantai.
3. Mesin obras ( overlock )
Dimana mesin ini untuk jahit pengaman bahan. Mesin ada 4 tipe : obras benang 3, obras benang 4, obras benang 5, obras benang 6. setiap mesin mempunyai fungsi masing masing dilihat dari proses yang dijahit.
Teknologi dalam mesin obras adalah :
a. Obras Dry head
b. Obras tipe benang 6
4. Mesin bartacking
Mesin bartacking digunakan untuk menjahit kunci pada akhir jahitan. Teknologi didalam mesin bartack adalah :
- Computer controlled
Patren dan kecepatan bartack yang diinginkan dapat diatur dengan mudah oleh control panel.
- Active tension
Teknologi ini memungkinkan kita mengatur kekencangan jahitan yang berbeda didalam dua model jahitan yang berbeda pada bahan yang berbeda yang dilakukan sekaligus.
- Direct Drive
Motor penggerak dengan kualitas tinggi ditanamkan langsung didalam body mesin.
5. Mesin Pasang kancing
Ada 2 tipe mesin pasang kancing :
- pasang kancing chainstitch
model mesin lama yang masih sangat manual. Hasil jahitannya adalah jahitan rantai yang bila satu jahitan itu lepas maka akan sangat mudah kancing itu lepas dari jahitan.
- pasang kancing lockstitch
model mesin terbaru yang sekarang ini menjadi trend di dunia buyer fashion dunia. Dengan jahitan lockstitch maka kualitas jahitan akan lebih tahan lama, anti copot. Model pasang kancing lockstitch pertama keluar langsung berbasic otomatis program computer. Teknologi pasang kancing computer adalah : direct drive, active tension dan automatic program.
6. Mesin Lubang Kancing
Mesin lubang kancing merupakan salah satu mesin special di sector produksi garment. Teknologi mesin lubang kancing JUKI adalah :
- Computer controlled
- Bastingstitch system
Jahitan kerangka yang bisa mempertahankan bentuk lubang kancing selalu konstan.
- Active tension
- option long presser foot ( 120 mm )
dengan presser foot 120mm maka memungkinkan untuk diprogram sekali jalan 2 lubang kancing dihasilkan.
- Lubang kancing eyeled ( mata ayam ) untuk produksi jeans, jas, dll
7. Mesin zig zag
Mesin jahit yang menghasilkan jahitan zigzag.
- zigzag 2 step
- zigzag 3 step
Setelah mengenal beberapa mesin kita harus juga mengenal Jenis jenis jahitan
Jenis Mesin yang digunakan di Industri garmen
Opening Machine :
1. Fabric Inspection
2. End cutter
3. Hand cutter
4. Mesin con benang (pemecah benang)
5. Dll
SEWING MESIN :
♣ Basic Mesin
1) 1 needle jenis jahitan lockstick/chainstich
2) 2 needle jenis jahitan lockstick/chainstich
3) Interlock (Overdeck)
4) Overlock (Obras) jenis jahitan chainstich
Special Mesin : Advanced machine
1) Bartacking mesin (mesin penguat jahitan) jenis jahitan lockstick
2) Side Cutter (menjahit langsung memotong pola Jahitan)
3) Button holing (lubang kancing) jenis jahitan lockstick
4) Button attaching (pasang kancing) jenis jahitan lockstick/chainstich
5) Pasang karet (Untuk celana pendek bahan karet) jenis jahitan chainstich
6) Zig zag jenis jahitan lockstick
7) Belt looping (pasang tali sabuk pinggang) jenis jahitan lockstick
8) Lipat hemming bawah (jahitan langsung melipat Bawah) jenis jahitan lockstick
9) Pocket welting (bobok Knaton) jenis jahitan lockstick
10) Eyelet buttonholing (lubang kancing mata ayam) jenis jahitan lockstick
11) PL Crow mesin (untuk celana kargo) jenis jahitan lockstick
12) Dll
3. Finishing Machine :
a. Iron steam : Gosokan uap
b. Mesin pembalik kerah
c. Vacuum table : Meja gosok daengan penyedot air di bawahnya meja
d. Conveyor machine : Mesin gantungan baju
e. Tagging gun : Mesin pelabelan
f. dll
disarikan dari http://batikyogya.wordpress.com/2008/09/04/mengenal-mesin-jahit-di-industri-garmen/Tambahan Artikel : www.batikyogya.wordpress.com
Pengetahuan Dasar / Pengenalan Dasar Segala Hal Tentang Industri Textile
Proses Produksi | Teknologi | Hasil | |
Mekanik | Kimia | ||
Serat Alam | Pertanian (kapas, yute,linen) Peternakan (sutera, wool) | Pupuk Organik Nonorganik | Serat alam seperti sutera, kapas, wool, yute, linen, sisal dll |
Serat Sintetis | Pemintalan leleh Pemintalan kering Pemintalan basah | Polymerisasi | Filamen/staple serat polyester , nilon, rayon, Benang nylon, polyester |
Benang Bahan dari serat alam dan serat campuran dalam bentuk serat pendek(staple) | Pemintalan Mesin Blowing, Carding Drawing, ring spinning/sistem rotor. | Tidak membutuhkan zat kimia secara signifikan | Benang kapas, benang sutera, benanhg wool, benang campuran (alam dan sintetis) |
Kain tenun/rajut
| Mesin Penganjian Mesin warping, mesin cucuk, Mesin tenun, Mesin rajut, Mein tenun jacquard, dobby dsb | Proses penganjian dengan kanji sintetis dan kanji alam | Kain grey tenun Kain rajut |
Kain non woven | Mesin kempa (mesin pres) | Resin, kimia analisis, kimia organic, polimer. Proses kimia, | Kain non woven Seperti kulit sintetis dsb |
Pewarnanaan (Pencelupan dan Pencapan) | Mesin Cap (screen printing dll), Mesin celup (padding, Jigger Box, Jet dyeing dll ), | Teknologi zat warna, Kimia Tekstil, obat Bantu, kimia fisika, kimia analisis | Kain berwarna Kain bermotif |
Finishing (penyempurnaan) sebagain proses dilakukan sebelum proses pewarnaan ( Proses bakar bulu, desizing,bleaching,scouring) | Mesin penyempurnaaan, bakar bulu, desizing, bleaching, scouring, pemasakan, mesrcerisasi , mesin sanforis, spreading, heat setting, anti air, anti susut | Kimia Tekstil, Resin, bioteknologi, kimia organic, kimia fisika,kimia analisis | Kain halus, berkilau , langsai, kain dengan tujuan khusus anti api, anti air, kain dengan sifat sifat khusus.dsb |
Pakaian (Garmen) | Pembuatan disain, pola, Mesin jahit, pasang kancing, mesin potong, mesin prres | Tidak ada proses kimia secara signifikan | Pakaian , kemeja , celana |
Tidak semua jenis serat dapat diproses menjadi produk tekstil. Untuk dapat diolah menjadi produk tekstil maka serat harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut
1. Perbandingan panjang dan lebar yang besar
2. Kekuatan yang cukup
3. Fleksibilitas tinggi
4. Kemampuan Mulur dan elastis
5. Cukup keriting agar memiliki daya kohesi antar serat
6. Memiliki daya serap terhadap air
7. Tahan terhadap sinar dan panas
8. Tidak rusak dalam pencucian
9. Tersedia dalam jumlah besar
10. Tahan terhadap zat kimia tertentu
Gambar Diagram Skema Proses Pengolahan Industri Textile ( http://www.google.com/cse” id=”cse-search-box ; http://batikyogya.files.wordpress.com/2008/08/textile-prosesing2.jpg)
Proses Penyempurnaan Tekstil.
oleh: Noor Fitrihana
Proses penyempurnaan tekstil ini pada umumnya terbagi menjadi 3 tahapan yaitu:
1. Proses Persiapan penyempurnaan (Pre Treatment)
Dalam proses persiapan penyempurnaan ini bahan tekstil yang masih mentah (kain grey) diolah menjadi kain putih sehingga dapat diproses lanjut celup, cap ataupun finishing agar memenuhi standar kualitas yang diharapkan.
2. Proses Pencelupan dan Pencapan
Pada proses ini dilakukan proses pemberian warna dan motif pada bahan tekstil sehingga bahan memiliki warna dan motif tertentu.
3. Proses Finishing (penyempurnaan khusus)
Pada proses ini dilakukan pengolahan bahan tekstil agar memiliki sifat-sifat khusus sehingga memenuhi syarat-syarat penggunaan tertentu seperti anti kusust, anti air, anti susut, anti api, anti bakteri, efek creep, efek kilap dan lainnya.
Urgensi Pengetahuan Evaluasi Tekstil
oleh: Noor Fitrihana
Teknologi finishing (Penyempurnaan tekstil) yang semakin maju memungkinkan para produsen tekstil/industri tekstil membuat kain yang seperti sutera padahal bukan sutera, memproses kain dalam larutan kimia tertentu sehingga sifatnya baik, memberi efek kilau, warna kilap dan langsai namun hanya bersifat sementara (ketika masih di produsen/toko) sehingga setelah sekali dicuci (di tangan konsumen) sifatnya berubah. Didukung berkembangnya teknologi serat sintetis yang semakin pesat sehingga sangat memungkinkan melakukan teknik mixing (pencampuran serat) pada komposisi struktur benang (serat alam dan sintetis) yang akan dibuat kain sehingga memiliki sifat sifat khusus. Ditambah lagi ketersediaan beragam obat bantu tekstil (zat-zat kimia), macam macam proses penyempurnaan tekstil, teknologi permesinan serta teknologi proses kimia tekstil sangat memungkinkan rekayasa sifat sifat kain, baik bersifat sementara (hilang setelah satu kali pencucian) maupun bersifat permanent (tidak hilang walaupun dicuci berkali kali).
Untuk itu konsumen tekstil perlu memiliki pengetahuan tentang kualitas bahan tekstil sehingga mampu memilih bahan tekstil yang tepat dan sesuai syarat-syarat penggunaan dan keinginannya. Pengetahuan tersebut antara lain pengetahuan sifat dan jenis serat tekstil, pegangannya, ketahanan luntur warna, tekstur, kenampakannya dan labelisasi tekstil. Berbagai pengetahuan tersebut akan sangat membantu konsumen tekstil untuk memilih bahan tekstil yang tersedia dalam beragam kualitas dari yang paling murah hingga yang sangat mahal dengan tepat dan terhindar dari penipuan serta kekeliruan pembelian baik dari aspek harga maupun kualitas.
Pengetahuan tentang kualitas dan pemilihan bahan tekstil ini tidak hanya penting bagi konsumen tekstil tetapi juga sangat diperlukan bagi para produsen, pedagang, pelajar, maupun akademisi. Bagi produsen pengetahuan kualitas bahan tekstil sangat penting untuk pedoman, pelaksaanaan dan pengambilan keputusan produksi. Bagi pedagang sangat berguna untuk memudahkan proses pemesanan dan pembelian dari produsen, pengenalan jenis mutu dan kualitas. Bagi pelajar dan akademisi pengetahuan kualitas bahan tekstil sangat penting untuk pengembangan keilmuan seperti kegiatan eksperimen dan penelitian.
Pemilihan kualitas bahan tekstil pada umumnya dilakukan dengan metode:
1. Metode uji sensoris
Metode ini biasanya dilakukan oleh konsumen tekstil (masyarakat umum) ketika membeli bahan tekstil dari toko, pasar, pedagang atau lainnya. Dalam memilih bahan tekstil biasanya konsumen melakukan dengan cara dilihat, dipegang, diraba, diremas, diterawang, dibentang dan lainya yang hanya mengandalkan kemampuan panca indera manusia. Disamping itu biasanya konsumen juga melihat berdasar struktur harga (semakin mahal semakin baik), merk yang telah dikenal dan lainnya. Validitas metode uji sensoris ini sangat tergantung pada pengalaman si konsumen
2. Metode uji teknis/ laboratories
Metode ini dilakukan oleh para produsen (industri), pedagang, akademisi dan pelajar untuk menentukan kualitas bahan tekstil. Metode uji teknis/laboratories ini memerlukan peralatan pengujian, standar pengujian, ruang pengujian di samping kemampuan panca indera. Untuk pengujian teknis ini dibedakan menjadi pengujian secara fisika dan pengujian secara kimia. Hasil pengujian teknis ini dapat dipertanggungjawabkan dan memiliki tingkat validitas yang tinggi serta memenuhi standar-standar kualitas (SII/SNI, ISO, JIS, ASTM, AATCC dll) yang berlaku pada tingkat lokal, nasional dan internasional
wach ternyata alat jahit itu banyak sekali yach
ReplyDeleteKalau mesin jahit untuk bahan kaos atau jersey yang stretch itu apa ya?
ReplyDelete