Pengetahuan Dasar Tentang Kain Kerut / Rajutan - Knitted Fabric

Semua tentu sudah pernah mendengar tentang merajut atau menyulam bukan? Merajut termasuk salah satu tehnik dalam membuat kain selain menenun ( weaving ). Dalam merajut benang menjadi kain metodenya dengan saling mengaitkan atau mengayam benang secara spiral ( loops ) seperti jaring. Hal ini yang membedakan dengan menenun yang metodenya menganyam benang secara tegak lurus vertikal horisontal ( straight ).

Untuk merajut ( knitted ) bisa menggunakan tangan ataupun bantuan mesin rajut ( knitted machine ). Yang menggunakan tangan ada dua tehnik perajutan yaitu perajutan datar ( flat knitting ) untuk membuat kain yang panjang, dan perajutan melingkar ( circular knitting ) untuk membuat kain berbentuk tabung seperti digunakan sebagai kantong.

Benang ( yarn ) untuk merajut hampir mirip dengan yang untuk menenun. Tetapi jenis benang untuk merajut punya karakteristik kelenturan yang lebih tinggi. Benang bisa berasal dari sumber alami maupun buatan ( synthetic ). Untuk yang buatan ( synthetic ) salah satunya jenis benang rayon dan acetate yang berasal dari selulosa ( cellulose ) suatu tehnik pembuatan serat ( fiber ) atau benang buatan yang sumbernya dari senyawa kimia tumbuh tumbuhan. Nama merk dagang benang acetate ( acetate yarn ) yang populer yaitu Viscos Rayon Filament 120D dan 300D. Keunggulan benang rajut sintesis acetate antara lain berasal dari tumbuh tumbuhan yang bisa diperbaharui, nyaman, kuat, ramah lingkungan, dsb.

Contoh kain hasil rajutan seperti syal, sapu tangan, selendang, selimut, dan stoking atau lingerie.

Standar ukuran alat merajut dengan tangan terdiri dari standar Metric, Amerika Serikat, Inggris Kanada, dan Jepang China. Bentuk alat merajut dengan tangan panjang mirip sumpit.

Perancang busana dari kain kerut / rajutan / knitted fabric kelas dunia antara lain Nicky Epstein, Kaffe Fassett, Marianne Kinzel, William Lee, Shannon Okey, Alice Starmore, Barbara Walker, Elizabeth Zimmermann, dll.

Related Posts by Categories