Listrik Tenaga Surya Praktis, Ramah Lingkungan Dan Menguntungkan ( Solar Cell Energy )

Bagaimana membikin PLTS sederhana itu?

http://www.flickr.com/photos/chandramarsono/2402934756/

Krisis listrik sebenarnya tak perlu terjadi jika kita jeli memanfaatkan potensi SDA kita yang dapat diperbaharui. Salah satunya yang saat ini sangat berlimpah yaitu sinar matahari. Untuk rumah tangga pembangkit listrik tenaga surya ( plts ) cocok sebagai solusi menghemat biaya listrik bulanan. PLTS terutama panel surya dapat tahan bertahun - tahun.

Dengan investasi pembelian peralatan listrik tenaga surya yang meliputi panel solar cell ( papan panel pengubah cahaya matahari menjadi energi listrik ), aki ( accu ) mobil dengan ukuran antara 45 ah hingga 65 ah, inverter ( alat pengubah dan pengganda voltase arus dc menjadi ac ), Charge Regulator / Kontroler ( alat pengatur lalu lintas pengisian energi listrik dari panel ke aki dan pengatur arus listrik dari aki ke beban, jika energi dalam aki tinggal 30 % maka kontroller akan mengeluarkan alarm lalu beberapa saat kemudian arus listrik menuju beban otomatis diputuskan agar aki mengisi arus kembali).


Keuntungan PLTS :
- PLTS sangat ramah lingkungan karena tidak meninggalkan limbah.
- Tidak mengeluarkan suara ( polusi suara ), dan mudah perawatannya. Satu set PLTS untuk rumah tangga setidaknya menghasilkan listrik berdaya 300 watt hour dengan daya pakai sekitar 1 jam untuk konsumsi 300 watt, 2 jam untuk 150 watt, 3 jam untuk 100 watt, 4 jam untuk 75 watt, dan jika ingin bertahan 8 jam maka cukup konsumsi 37,5 watt atau setara nyala lampu 4 pcs lampu neon 5 watt. Pokoknya diatur sajalah.
- Untuk yang full PLTS nggak capek antri atau menyempatkan diri bayar listrik.
- Fleksibel dipasang di mana saja selama ada cahaya matahari.
- Ringkas.
- Nggak kena pajak yang berhubungan dengan listrik.
- Tanpa perlu beli bahan bakar untuk operasionalnya ( non BBM / BBG / batubara / kayu dll ).

Memang kalau hitungannya seberapa cepat investasi kembali tentu kurang ekonomis, tapi jika kita berpikir PLTS sebagai energi darurat saat listrik mati tentu banyak keuntungan diperoleh. Coba bayangkan saat yang lain hanya bisa menggerutu tanpa bisa apa - apa karena listrik mati, setidaknya yang punya PLTS masih bisa menyelesaikan tugas, bisa nonton tv, penghangat makanan tetap berfungsi sehingga tetap enak dan awet, ibadah juga nyaman, dsb.


Peralatan Utama PLTS Sederhana :

Panel Surya

Merk panel surya antara lain Sheel, R&S Holland, Anit Italia, Fuji Electric Jepang, Kyocera Korsel, dan BP Solar.
Panel surya ( solar cell panels ) dijual sudah ada standar ukurannya, seperti beli atap seng atau genting logam. Semakin banyak panel terpasang maka energi listrik yang didapat juga bertambah banyak. Jika ingin ekstrem seluruh atap rumah kita ditutup panel surya saja, tapi jelas biayanya juga tinggi.
Jenis atau tipe panel surya ada tiga yaitu : monocrystal , polycrystal , dan marine.
Sebuah panel dalam menghasilkan energi listrik diukur dengan satuan Wp ( watt peak ). Wp ialah satuan yang digunakan industri produsen solar panel dalam tes ringan produk sebelum dijual ke pasaran dengan cara menghitung daya listrik yang dihasilkan dalam arus DC dengan patokan berdasar suhu cahaya matahari yang diterima serta luas tangkapan panel. Kesimpulannya semakin panas cahaya matahari dan semakin luas tangkapan bidang panel maka menghasilkan daya Wp yang semakin besar.
Contoh : panel paling kecil punya kapasitas 5 Wp , dengan ukuran sekitar 27 cm X 25 cm X 2,3 cm dan berat 0,9 Kg mampu menghasilkan listrik rata - rata per hari 17 watt / jam. Kalau mau ideal untuk rumah tangga sederhana disarankan beli panel berkapasitas 50 Wp ( ukuran 85 cm X 55 cm X 5 cm, berat 7 Kg ) sebanyak minimal 2 buah yang total menghasilkan daya sebesar 350 watt / jam. Harga sebuah panel tenaga surya kapasitas 50 Wp sekitar Rp. 2 jt an. Harga yang bekas sekitar Rp. 1,5 jutaan . Biasanya jika beli partai besar harga kena diskon lumayan.

Controller ( Solar Charge )

www.tokosurya.com

Pemilihan alat controller tergantung tipe , kapasitas, tegangan, dan besarnya arus listrik yang dihasilkan panel surya dalam mengisi baterai ( aki ).
Merk controller tenaga surya yang biasa digunakan antara lain Sunguard, Miazet, Prostar, Sunsaver, Tri Star, SPS, dan PL. Harganya di bawah Rp. 1 jutaan.

Inverterhttp://www.flickr.com/photos/vaxzine/228456958/

http://www.flickr.com/photos/anachrocomputer/1304181701/

Alat ini merubah arus DC menjadi AC sekaligus menaikkan tegangannya ( voltase ). Kalau juga bisa merubah dari AC ke DC maka disebut Bi directional inverter.
Ada dua tipe inverter yang sekaligus membedakan penggunaannya yaitu puresinewave yang khusus bagi alat elektronik menggunakan motor listrik seperti pompa air dan lemari es, dan tipe modified sinewave bagi alat listrik yang tanpa motor atau kerjanya ringan seperti lampu.
Hati - hati jangan gunakan modified sinewave untuk pompa air karena akan menimbulkan distorsi / noise.
Harga tipe pure sinewave jelas lebih mahal. Sekitar Rp. 700 ribuan.
Gunakan inverter sesuai daya maksimal yang dihasilkan panel solar.
Kalau hanya mampu menghasilkan daya 350 watt maka cukup gunakan inverter berdaya output 300 watt.
Efisiensi tertinggi dari inverter yaitu 90 % artinya daya listrik yang dihasilkan setelah melewati inverter ( output ) akan berkurang 10 %. Contoh daya 350 watt setelah masuk inverter hanya memiliki output sebesar 350 watt - ( 350 watt X 10 % ) = 315 watt. Rata - rata tingkat efisiensi inverter di pasaran sebesar 75 %.

Baterai ( accu / aki )http://www.flickr.com/photos/10774172@N08/963702744/

Baterai berfungsi menyimpan arus listrik yang dihasilkan panel surya. Sebaiknya gunakan baterai basah ( manggunakan air aki ) agar lebih tahan lama dan stabil tegangannya walaupun perawatannya juga sedikit lebih tinggi. Sebuah baterai berupa aki mobil bertegangan 12 volt. Untuk PLTS menggunakan yang mampu menampung arus sebesar 60 ampere / jam. Harganya minimal Rp. 500 ribuan.


Kalau mau praktis di pasaran PLTS untuk rumah tangga banyak dijual secara paket. Komplit dengan pemasangan. Tinggal sesuaikan dengan dana dan kebutuhan kita. Alat ini laris di luar Jawa karena di sana krisis listrik lumayan parah. Harga per paket mulai Rp. 2 jutaan hingga Rp. 10 jutaan. Memang cukup besar bagi kebanyakan kantong masyarakat kita, untuk itu lembaga leasing bisa membantu pendanaannya agar bisa diangsur.

Related Posts by Categories