Tradisi Syawalan Dan Kue Lopis Raksaksa Di Pekalongan

Pesta atau lebih tepatnya perayaan di bulan Syawal di Pekalongan yang paling ramai bukan pada saat Idhul Fitri yang selalu jatuh pada tanggal 1 Syawal. Masyarakat Pekalongan merayakan besar - besaran pada saat selesainya puasa sunnah bulan Syawal yaitu pada tanggal 8 Syawal. Tradisi ini sudah ada sejak tahun 1855 M namun perayaan secara besar - besaran mulai pada tahun 1950. Tiap tahunnya perayaan ini mampu menyedot ribuan wisatawan untuk berkunjung ke pusat perayaan yaitu di Krapyak Lor Gang 1 dan Krapyak Kidul Gang 8 Kota Pekalongan. Magnet utama dari perayaan ini yaitu pemotongan kue lopis raksaksa. Kue lopis dibuat dari beras ketan bentuknya lonjong mirip lontong disajikan dengan parutan kelapa. Penyajiannya harus cepat karena kurang tahan lama. Kue ini khas Kota Pekalongan dan menjadi menu wajib masyarakat Kampung Krapyak Kota Pekalongan saat lebaran tiba. Untuk kue lopis raksaksa tiap tahun bentuknya semakin besar hingga kini perbuahnya sudah melebihi 500 kg. Dan yang dibuat tidak hanya satu namun minimal dua buah. Proses pembuatannya betul - betul membutuhkan pengorbanan luar bisa baik harta, kesabaran, dan tenaga. Sesuai tradisi untuk dana dan tenaga masyarakat terutama di Kampung Krapyak bergotong - royong bersama untuk mewujudkan kue lopis raksaksa ini. Proses pembuatannya memerlukan waktu 7 hari dimulai sejak 1 Syawal. Adonan ketan dan bumbu terus menerus secara perlahan ditambah dan diaduk dengan dipanasi api yang tidak boleh terlalu besar agar matangnya rata. Tentunya sebelum pengolahan dimulai wajib diadakan acara doa bersama agar prosesnya lancar dan barokah. Konon bila ada warga yang kurang ikhlas dalam iuran pembuatan kue lopis raksaksa maka kue itu matangnya tidak rata dan rasanya kurang enak. Oleh karena itu warga betul - betul sepenuh hati dan ikhlas dalam proses awal hingga akhir. Jadi hingga sekarang tradisi ini selalu berjalan lancar. Tepat pada tanggal 8 Syawal kue lopis sudah jadi dan siap dipotong - potong untuk dibagikan. Para pengunjung selalu disambut hangat tuan rumah dengan pemberian hidangan gratis pada saat perayaan Syawalan tanpa memandang pengunjung itu dikenal tuan rumah ataupun tidak.

Related Posts by Categories